Halaman

Jumat, 11 Mei 2012

Tipu Daya Iblis

Sesuai dengan ancaman yang diucapkan saat diusir oleh Allah dari surga akibat pembangkangannya, Iblis mulai berencana untuk menyesatkan Adam dan Hawa yang hidup bahagia di surga yang tenteram dan damai dengan menggoda mereka untuk mendekati pohon yang dilarang oleh Allah kepada mereka.


Iblis menipu mereka dengan mengatakan bahwa mengapa Allah melarang mereka memakan buah terlarang itu karena mereka akan hidup kekal seperti Tuhan apabila memakannya. Bujukan itu terus menerus diberikan kepada Adam dan Hawa sehingga akhirnya mereka terbujuk dan memakan buah dari pohon terlarang tersebut. Jadilah mereka melanggar ketentuan Allah sehingga Dia menurunkan mereka ke bumi. Allah berfirman:

Turunlah kamu! Sebahagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan. (Q.S.Al-Baqarah [2]:36)
Mendengar firman Allah tersebut, sadarlah Adam dan Hawa bahwa mereka telah terbujuk oleh rayuan setan sehingga mendapat dosa besar karenanya. Mereka lalu bertaubat kepada Allah dan setelah taubat mereka diterima, Allah berfirman:

Turunlah kamu dari syurga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Peristiwa ini hanyalah skenario yang dirancang oleh Allah. Tujuannya adalah untuk memberikan pengetahuan kepada Adam dan Hawa mengenai apa yang boleh mereka kerjakan dan apa yang tidak boleh mereka kerjakan. Adam dan Hawa diturunkan ke Bumi bukan karena hukuman melainkan karena sebelum mereka diciptakan, Allah memang akan menjadikan manusia sebagai khalifah di muka Bumi. Oleh karena itu jika mereka tidak memakan buah terlarang pun mereka tetap akan diturunkan ke Bumi.

Adam Menghuni Surga


Adam diberi kesempatan oleh Allah untuk tinggal di surga dulu sebelum diturukan ke Bumi. Allah menciptakan seorang pasangan untuk mendampinginya. Adam memberinya nama, Hawa. Menurut cerita para ulama, Hawa diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam sebelah kiri sewaktu beliau masih tidur sehingga saat beliau terjaga, Hawa sudah berada di sampingnya. Allah berfirman kepada Adam:

Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu syurga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim." (Q.S. Al-Baqarah [2]:35)

Kesombongan Iblis




Saat semua makhluk penghuni surga bersujud menyaksikan keagungan Allah itu, hanya Iblis dari bangsa Jin yang membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah karena merasa dirinya lebih mulia, lebih utama, dan lebih agung dari Adam. Hal itu disebabkan karena Iblis merasa diciptakan dari unsur api, sedangkan Adam hanyalah dari tanah dan lumpur. Kebanggaan akan asal-usul menjadikannya sombong dan merasa enggan untuk bersujud menghormati Adam seperti para makhluk surga yang lain.


Disebabkan oleh kesombongannya itulah, maka Allah menghukum Iblis dengan mengusirnya dari surga dan mengeluarkannya dari barisan para malaikat disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pada dirinya hingga kiamat kelak. Disamping itu, ia telah dijamin sebagai penghuni neraka yang abadi.


Iblis dengan sombong menerima hukuman itu dan ia hanya memohon kepada Allah untuk diberi kehidupan yang kekal hingga kiamat. Allah memperkenankan permohonannya itu. Iblis mengancam akan menyesatkan Adam sehingga ia terusir dari surga. Ia juga bersumpah akan membujuk anak cucunya dari segala arah untuk meninggalkan jalan yang lurus dan menempuh jalan yang sesat bersamanya. Allah kemudian berfirman bahwa setan tidak akan sanggup menyesatkan hamba-Nya yang beriman dengan sepenuh hati.

Pengetahuan Adam

Allah hendak menghilangkan pandangan miring dari para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmah-Nya yang menyatakan Adam sebagai penguasa bumi, maka Allah memerintahkan malaikat untuk menyebutkan nama-nama benda. Para malaikat tidak sanggup menjawab firman Allah untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka dan mengakui ketidaksanggupan mereka dengan mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui sesuatupun kecuali apa yang diajarkan-Nya.


Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama benda itu kepada para malaikat dan setelah diberitahu oleh Adam, berfirmanlah Allah kepada mereka bahwa hanya Allah lah yang mengetahui rahasia langit dan bumi serta mengetahui segala sesuatu yang nampak maupun tidak nampak.


Ini menunjukkan bahwa manusia memiliki akal yang dinamis. Sedangkan malaikat hanya memiliki akal yang statis sehingga hanya mengetahui hal-hal yang diajarkan langsung oleh Allah saja.

Adam Dan Hawa Turun KeBumi


Adam dan Hawa kemudian diturunkan ke Bumi dan mempelajari cara hidup baru yang berbeda jauh dengan keadaan hidup di surga. Mereka harus menempuh kehidupan sementara dengan beragam suka dan duka sambil terus menghasilkan keturunan yang beraneka ragam bentuknya.
Menurut kisah Adam diturunkan di (Sri Lanka) di puncak bukit Sri Pada dan Hawa diturunkan di Arabia. Mereka akhirnya bertemu kembali di Jabal Rahmah di dekat Mekkah setelah 40 hari berpisah. Setelah bersatu kembali, konon Adam dan Hawa menetap di Sri Lanka, karena menurut kisah daerah Sri Lanka nyaris mirip dengan keadaan surga.[4] Di tempat ini ditemukan jejak kaki Adam yang berukuran raksasa.
Di bumi pasangan Adam dan Hawa bekerja keras mengembangkan keturunan. Keturunan pertama mereka ialah pasangan kembar Qabil dan Iqlima, kemudian pasangan kedua Habil dan Labuda. Setelah keempat anaknya dewasa, Adam mendapat petunjuk agar menikahkan keempat anaknya secara bersilangan, Qabil dengan Labuda, Habil dengan Iqlima.
Namun Qabil menolak karena Iqlima jauh lebih cantik dari Labuda. Adam kemudian menyerahkan persolan ini kepada Allah dan Allah memerintahkan kedua putra Adam untuk berkurban. Siapa yang kurbannya diterima, ialah yang berhak memilih jodohnya. Untuk kurban itu, Habil mengambil seekor kambing yang paling disayangi di antara hewan peliharaannya, sedang Qabil mengambil sekarung gandum yang paling jelek dari yang dimilikinya. Allah menerima kurban dari Habil, dengan demikian Habil lebih berhak menentukan pilihannya.

Penciptaan Adam


Setelah Allah SWT. menciptakan bumi, langit, dan malaikat, Allah berkehendak untuk menciptakan makhluk lain yang nantinya akan dipercaya menghuni, mengisi, serta memelihara bumi tempat tinggalnya. Saat Allah mengumumkan para malaikat akan kehendak-Nya untuk menciptakan manusia, mereka khawatir makhluk tersebut nantinya akan membangkang terhadap ketentuan-Nya dan melakukan kerusakan di muka bumi. Berkatalah para malaikat kepada Allah:

Mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" (Q.S. Al-Baqarah [2]:30)
Allah kemudian berfirman untuk menghilangkan keraguan para malaikat-Nya:

Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Q.S. Al-Baqarah [2]:30)
Lalu diciptakanlah Adam oleh Allah dari segumpal tanah liat yang kering dan lumpur hitam yang dibentuk sedemikian rupa. Setelah disempurnakan bentuknya, maka ditiupkanlah roh ke dalamnya sehingga ia dapat bergerak dan menjadi manusia yang sempurna.


Makhluk Sebelum Adam


Mengenai penciptaan Adam sebagai khalifah di muka bumi diungkapkan dalam Al-Qur'an:

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat; “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi”. Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): “Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal Kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan mensucikan-Mu?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya.” (Al-Baqarah 30)


Menurut syariat Islam, manusia tidak diciptakan di Bumi, tetapi diturunkan dimuka bumi sebagai manusia dan diangkat /ditunjuk Allah sebagai Khalifah (pemimpin/pengganti /penerus) di muka bumi atau sebagai makhluk pengganti yang tentunya ada makhluk lain yang di ganti, dengan kata lain adalah Adam 'bukanlah makhluk berakal pertama' yang memipin di Bumi.


Dalam Al-Quran disebutkan tiga jenis makhluk berakal yang diciptakan Allah yaitu manusia, jin, dan malaikat. Manusia dan Jin memiliki tujuan penciptaan yang sama oleh karena itu sama-sama memiliki akal yang dinamis dan nafsu namun hidup pada dimensi yang berbeda. Sedangkan malaikat hanya memiliki akal yang statis dan tidak memiliki nafsu karena tujuan penciptaanya sebagai pesuruh Allah. Tidak tertutup kemungkinan bahwa ada makhluk berakal lain selain ketiga makhluk ini.


Dari ayat Al-Baqarah 30, banyak mengundang pertanyaan, siapakah makhluk yang berbuat kerusakan yang dimaksud oleh malaikat pada ayat di atas. Dalam Arkeologi, berdasarkan fosil yang ditemukan, memang ada makhluk lain sebelum manusia. Mereka nyaris seperti manusia, tetapi memiliki karakteristik yang primitif dan tidak berbudaya.


Volume otak mereka lebih kecil dari manusia, oleh karena itu, kemampuan mereka berbicara sangat terbatas karena tidak banyak suara vowel yang mampu mereka bunyikan.


Sebagai contoh Pithecanthropus Erectus memiliki volume otak sekitar 900 cc, sementara Homo sapiens memiliki volume otak di atas 1000 cc (otak kera maksimal sebesar 600 cc). Maka dari itu bisa diambil kesimpulan bahwa semenjak 20.000 tahun yang lalu, telah ada sosok makhluk yang memiliki kemampuan akal yang mendekati kemampuan berpikir manusia pada zaman sebelum kedatangan Adam.


Surah Al Hijr ayat 27 berisi:

Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. (Al Hijr 15:27)






Dari ayat ini, sebagian lain ulama berpendapat bahwa makhluk berakal yang dimaksud tidak lain adalah Jin seperti dalam kitab tafsir Ibnu Katsir mengatakan: "Yang dimaksud dengan makhluk sebelum Adam diciptakan adalah Jin yang suka berbuat kerusuhan."




Menurut salah seorang perawi hadits yang bernama Thawus al-Yamani, salah satu penghuni sekaligus penguasa/pemimpin di muka bumi adalah dari golongan jin.




Walaupun begitu pendapat ini masih diragukan karena manusia dan jin hidup pada dimensi yang berbeda. Sehingga tidak mungkin manusia menjadi pengganti bagi Jin.

Wujud Adam







Menurut hadits Muhammad yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Adam memiliki postur badan dengan ketinggian 60 hasta (kurang lebih 27,432 meter).[2] Hadits mengenai ini pula ditemukan dalam riwayat Imam Muslim dan Imam Ahmad, namun dalam sanad yang berbeda.[3]


Sosok Adam digambarkan sangat beradab sekali, memiliki ilmu yang tinggi dan ia bukan makhluk purba. Ia berasal dari surga yang berperadaban maju. Turun ke muka bumi bisa sebagaimanusia dari sebuah peradaban yang jauh lebih maju dan jauh lebih cerdas dari peradaban manusia sampai kapanpun, oleh karena itulah Allah menunjuknya sebagai `khalifah` (pemimpin) di muka bumi.


Dalam gambarannya ia adalah makhluk yang teramat cerdas, sangat dimuliakan oleh Allah, memiliki kelebihan yang sempurna dibandingkan makhluk yang lain sebelumnya dan diciptakan dalam bentuk yang terbaik. Sesuai dengan Surah Al Israa' 70, yang berbunyi:

Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkat mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan (Al Israa' 17:70)
Dalam surah At-Tiin ayat 4 yang berbunyi:
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (At Tiin 95:4)

Menurut riwayat di dalam Al-Qur'an, ketika Nabi Adam as baru selesai diciptakan oleh Allah, seluruh malaikat bersujud kepadanya atas perintah Allah, lantaran kemuliaan dan kecerdasannya itu, menjadikannya makhluk yang punya derajat amat tinggi di tengah makhluk yang pernah ada. Sama sekali berbeda jauh dari gambaran manusia purba menurut Charles Darwin, yang digambarkan berjalan dengan empat kaki dan menjadi makhluk purba berpakaian seadanya.

Adam Menurut Pendapat Islam

Adam hidup selama 930 tahun setelah penciptaan (sekitar 3760-2830 SM), sedangkan Hawa lahir ketika Adam berusia 130 tahun. Al-Quran memuat kisah Adam dalam beberapa surat, di antaranya Al-Baqarah [2]:30-38 dan Al-A’raaf [7]:11-25.Menurut ajaran agama Abrahamik, anak-anak Adam dan Hawa dilahirkan secara kembar, yaitu, setiap bayi lelaki dilahirkan bersamaan dengan seorang bayi perempuan. Adam menikahkan anak lelakinya dengan anak gadisnya yang tidak sekembar dengannya.Menurut Ibnu Humayd, Ibnu Ishaq, dan Salamah anak-anak Adam adalah: Qabil dan Iqlima, Habil dan Labuda, Sith dan Azura, Ashut dan saudara perempuannya, Ayad dan saudara perempuannya, Balagh dan saudara perempuannya, Athati dan saudara perempuannya, Tawbah dan saudara perempuannya, Darabi dan saudara perempuannya, Hadaz dan saudara perempuannya, Yahus dan saudara perempuannya, Sandal dan saudara perempuannya, dan Baraq dan saudara perempuannya. Total keseluruhan anak Adam sejumlah 40.

Kisah Perkawinan Di Zaman Nabi Adam

Allah menciptakan Adam dari sari tanah liat, sementara Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam. Namun anak keturunan mereka di belakang hari diciptakan dari sperma dan ovum manusia yang saling bercinta.

Firman Allah:
“Sesungguhnya aku telah menciptakan manusia dari sari pati yang berasal dari tanah, kamudian aku jadikan saripati itu air mani di tempat yang kukuh, kemudian aku jadikan air mani itu segumpal darah, segumpal daging, yang kemudian membungkus tulang belulang, dan aku jadikan dia makhluk yang berbentuk lain.”
Anak-anak keturunan Adam dan Hawa dilahirkan berpasang-pasangan alias kembar dua, lelaki-perempuan. Namun pasangan itu, tidak boleh saling menikah. Pernikahan hanya diperbolehkan dengan pasangan kembar lainnya. Di antara anak-anak itu ada dua pasangan kembar yang membuat ulah, yaitu pasangan Qabil-Iqlimah dan Habil-Labuda.
Menurut aturan hukum perkawinan yang berlaku kala itu, Qabil boleh mengawini Labuda, dan Habil harus kawin dengan Iqlima. Adapun perkawinan Qabil dengan Iqlima dan Habil dengan Labuda, tidak perbolehkan, karena mereka sama-sama lahir (saudara) kembar, dan perkawinan itu harus disilang, antara yang lahir kembar terdahulu dengan yang lahir kembar sesudahnya, asal jangan dengan yang sama-sama lahir atau kembarannya. Namun karena di mata Qabil, wajah Labuda tidak secantik Iqlima, ia menolak aturan itu.

Qabil pun bertekad tetap ingin mengawini Iqlima. Tentu saja hal ini tidak diperbolehkan oleh Adam. Karena Qabil tetap bersikeras pada keinginannya, maka Adam kemudian meminta pertolongan kepada Allah, yang kemudian memerintahkan berkorban kepada Qabil dan Habil. Maka keduanya mengadakan kurban, barangsiapa yang kurbannya diterima Allah, maka dialah yang boleh mengawini Iqlima.
Dengan disaksikan seluruh anggota keluarga Adam, Qabil dan Habil mempersembahkan korban di atas bukit. Qabil mempersembahkan hasil pertaniannya. Ia sengaja memilih hasil gandum dari jenis yang jelek. Sedang Habil mempersembahkan seekor kambing terbaik dan yang paling ia sayangi.

Dengan berdebar-debar mereka menyaksikan dari jauh. Tak lama kemudian nampak api besar menyambar kambing persembahan Habil, sedangkan gandum persembahan Qabil tetap utuh, yang berarti kurbannya tidak diterima. Peristiwa ini tercatat dalam Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 27-30:
“Ceritakanlah hai Muhammad kepada mereka dengan sebenarnya, tentang riwayat dua orang anak Nabi Adam (yang bernama Habil dan Qabil), yaitu ketika keduanya berkurban kepada Allah. Maka Allah hanya menerima korban salah seorang di antara keduanya (yaitu Habil), Allah tidak menerima kurban dari yang lainnya (yaitu Qabil) – sebab itulah Qabil marah kepada Habil – seraya berkata, ‘Demi Allah, saya akan membunuh kamu’.”
Jawab Habil:
“Sesungguhnya Allah menerima korban dari orang-orang yang takut. Demi Allah jika engkau memukul saya dengan tanganmu karena hendak membunuh saya, maka saya tidak akan membalas pukulanmu itu, karena saya takut kepada Allah yang memelihara semesta alam ini. Saya berharap supaya engkau kembali dengan membawa dosa karena membunuh saya beserta dosamu sendiri, maka engkau akan termasuk golongan orang-orang yang masuk neraka. Demikianlah balasan orang-orang yang aniaya.”
Setelah Qabil membunuh Habil, Qabil merasa kebingungan, bagaimana cara merawat mayat saudaranya itu. Pada saat kebingungan itulah, Allah memperlihatkan kepada Qabil, dua ekor burung gagak berkelahi dan seekor diantaranya mati terbunuh, maka burung yang hidup itu menggali tanah, lalu bangkai kawannya itu dikuburkan ke dalam lubang yang kemudian ditimbuninya.
“Kemudian Allah mengirim seekor burung gagak, yang melubangi tanah dengan paruh dan kakinya, supaya diperlihatkan kepada Qabil itu, bagaimana semestinya ia menguburkan mayat saudaranya. Ketika ia melihat perbuatan burung itu, maka katanya, “Amat celaka nasib saya, tidak bisakah saya berbuat sebagaimana yang dikerjakan burung gagak ini? Dengan jalan demikian, dapatlah saya menguburkan mayat saudaraku ini.”


Maka ia termasuk golongan orang-orang yang menyesali dari sendiri. Dengan demikian Habil adalah manusia pertama yang meninggal dunia di muka bumi ini.


Adapun Nabi Adam sendiri konon, wafat dalam usia 1000 tahun, dan diyakini dimakamkan di Hindustan. Namun riwayat lain menyebutkan, Nabi Adam dimakamkan di Mekah, bersebelahan dengan makam Hawa, yang wafat setahun kemudian setelah Nabi Adam wafat.


Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari menyebutkan:
“Sesungguhnya Allah menciptakan Adam pada hari Jum’at, diturunkan ke bumi pada hari Jum’at, bertobat kepada Allah atas dosanya karena memakan buah pohon Khuldi pada hari Jum’at, dan meninggal juga pada hari Jum’at.”
Sumber bacaan: Alkisah Nomor 9 /10

Senin, 07 Mei 2012

Contoh Proposal Pengajuan Beasiswa Untuk Pemda





                                                                                                            Padang, 17 April 2012
Lampiran         : 1 (satu) berkas
Perihal             : Permohonan/Proposal
                          Pengajuan Beasiswa                                        Kepada,
                          An. Imam Rizky                                            Yth. Bapak Gubernur Jambi
                                                                                                  di
                                                                                                     Jambi
                       
                         Dengan hormat,
            Terlampir bersama ini saya sampaikan kepada Bapak satu berkas Permohonan/Proposal Pengajuan untuk mendapatkan Beasiswa dari Pemerintah Propinsi Jambi.
            Harapan saya semoga dapat diterima serta mengabulkannya. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

                                                                                    Hormat saya,
                                                                                   
                                                                         
                                                                                     Imam Rizky






                                                      LEMBARAN PENGESAHAN

Proposal ini benar-benar ditulis oleh                           :
                                 Nama                                          : Imam Rizki
                                 NPM                                          : 11 10 038 105 095
                                 IPK                                            : 2,71
                                 Angkatan                                   : 2011
                                 Perkiraan Tamat                         : Desember 2016
                                 Alamat Asal                               : Desa Jernih Jaya, Kabupaten Kerinci, Propinsi Jambi.
                                 Tempat/Tanggal Lahir                : Jernih Jaya/23 September 1993

Mengetahui Orang tua                                                 :
                                 Ayah                                         : Zalfinur Kh
                                 Ibu                                             : Ermanita
                                Alamat Asal                               : Desa Jernih Jaya, kecamatan gunung tujuh, Kabupaten Kerinci, Propinsi Jambi.

                                                                                                     Desa Jernih Jaya,17April 2012

                                     Ayah                                                         Ibu

                                 Zalfinur Kh                                             Ermanita
                                               







LATAR BELAKANG
            Pendidikan merupakan hak bagi setiap warga Negara. Pernyataan ini tertulis dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Artinya Pemerintah akan memberikan peluang sebesarnya untuk tiap warga Negara untuk mendapatkan pendidikan, keadaan perekonomian sangat mempengaruhi tingkat pendidikan masyarakat. Hal ini juga terjadi pada saya, dimana keadaan hidup yang sulit sangat mempengaruhi pendidikan saya.
            Dalam Undang-Undang Dasar 1945 salah satu tujuan pembangunan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mensejahterakan rakyat. Penegakkan hukum untuk mencapai ketertiban, keadilan, kedamaian dan kenyamanan dalam kehidupan masyarakat.
            Saya sebagai salah seorang Putra Daerah Kabupaten Kerinci Propinsi Jambi bertanggung jawab atas perkembangan Kabupaten Kerinci Propinsi Jambi khususnya di bidang Kesehatan. Disiplin ilmu yang saya pelajari sekarang adalah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan. Dengan bekal sarjana keperawatan Ners nantinya, saya yakin dapat memberikan pengaruh positif bagi perkembangan daerah Kerinci Propinsi Jambi dalam sektor Kesehatan. Sangat besar harapan saya untuk bisa mengembangkan apa yang saya pelajari di daerah Kerinci dan daerah Propinsi Jambi tanah kelahiran saya nantinya.

TUJUAN
            Proposal ini bertujuan untuk mendapatkan beasiswa pendidikan dari Pemerintah Daerah Propinsi Jambi. Hal ini adalah untuk memperkenalkan diri saya kepada Pemerintah Daerah jika nantinya saya dibutuhkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kesehatan di masyarakat Propinsi Jambi sesuai dengan apa yang telah saya dapatkan di bangku perkuliahan.





 PERMASALAHAN
            Dewasa ini pendidikan di Indonesia menjelma menjadi suatu yang ekslusif. Besarnya dana SPP yang harus di bayar, textbook yang mahal hingga sarana penunjang bagi pelajar yang minim. Hal ini menyebabkan pendidikan di negeri ini sebagian besar dinikmati oleh kalangan tertentu saja. Otak yang merupakan kunci utama dalam pendidikan hampir tidak berharga.
            Proposal ini saya ajukan kepada Pemerintah Daerah Propinsi Jambi untuk mendapatkan beasiswa bagi kelanjutan kuliah saya di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Padang (STIKES INDONESIA) sekaligus memperkenalkan diri kepada Pemerintah daerah.
            Saya telah menyelesaikan 17 SKS (Sistem Kredit Semester) dalam Enam Bulan kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Padang dengan hasil yang memuaskan yang di tunjukan dengan IPK 2,71. Sekarang saya sedang menjalani semester dua perkuliahan. Dalam masa itu, pendidikan saya dibiayai oleh orang tua yang berpenghasilan tidak tetap. Untuk mendapatkan gelar Sarjana keperawatan (S Kep + NERS) dalam beberapa tahun mendatang membutuhkan biaya yang tidak sedikit, ditambah dengan keadaan perekonomian yang semakin sulit. Dengan proposal ini besar harapan saya untuk bisa mendapatkan beasiswa pendidikan dari Pemerintah Daerah Propinsi Jambi.
            Dalam proposal ini saya lampirkan:
1.      Keterangan dari kampus sebagai pengganti KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) yang belum dikeluarkan, fotocopy KTP Kabupaten Kerinci dan fotocopy Buku Taplus Mahasiswa.
2.      Tujuan Pendidikan Sarjana Keperawat Ners.
3.      Rincian biaya hidup dan biaya kuliah.
4.      Daftar Riwayat Hidup
5.      Fotocopy Lembaran Hasil Studi (LHS) semester 1
6.      Transkrip Akademik Sementara

PENUTUP
                Demikianlah proposal ini saya tulis. Mudah-mudahan proposal ini di terima dan saya bisa memperoleh pendidikan dari Pemerintah Propinsi Jambi.

Lampiran 1

            Kartu Tanda Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia, Kartu Tanda Penduduk Kabupaten Kerinci dan Buku Taplus Mahasiswa.


























Lampiran 2
RINCIAN BIAYA KULIAH DAN BIAYA HIDUP DI PADANG

A.    Biaya Kuliah (Rp. 34.500.000,-)
                     Biaya kuliah merupakan anggaran yang akan dikeluarkan untuk menyelesaikan perkuliahan selama delapan semester untuk S1 dan dua semester untuk profesi Ners kedepan dengan perkiraan lulus pada Desember 2016. Biaya Kuliah mencangkup biaya SPP, textbook serta biaya Praktek rinciannya adalah sebagai berikut:

                     Biaya SPP (semester 1,2,3,4,5,6,7,8, 9,10)                    Rp. 25.000.000,-
                     Biaya Textbook                                                              Rp.   1.000.000,-
                     Biaya Praktek                                                                 Rp.   8.500.000,-

B.     Biaya Tempat Tinggal (Rp. 12.000.000,-)
                     Biaya tempat tinggal selama 60 bulan terhitung September 2011, yaitu sebagai berikut:
                     Sewa Kost selama 60 bulan                                           Rp. 12.000.000,-

C.    Biaya Hidup (Rp. 36.000.000,-)
                     Biaya hidup berupa kebutuhan pangan selama 60 bulan, yaitu sebagai berikut:
                                 Biaya makan selama 60 bulan (Rp. 20.000,-/hari)         Rp. 36.000.000,-

Total anggaran biaya yang dibutuhkan selama 60 bulan kedepan terhitung September 2011 hingga perkiraan lulus pada Desember 2016 adalah:

Biaya Kuliah                                                                                       Rp.  34.500.000,-
Biaya Tempat Tinggal                                                                         Rp.  12.000.000,-
Biaya Hidup                                                                                        Rp.  36.000.000,-



Rounded Rectangle: Jumlah Total : Rp. 82.500.000,-
Delapan Puluh Dua Juta Lima Ratus Ribu Rupiah.
Add caption

Lampiran 3


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1.      IDENTITAS PRIBADI
Nama                                       : Imam Rizky
Umur                                       : 18 Tahun
Tempat/Tanggal Lahir : Jernih Jaya/23 September 1993
Agama                                     : Islam
Alamat Asal                            : Desa Jernih Jaya, Kec. Gunung Tujuh, Kabupaten     Kerinci, Propinsi Jambi.
Nomor Rekening BNI                        : 0236711234

2.      PENDIDIKAN
·         SD Negeri 184/III Jernih Jaya                        tahun tamat 2005
·         SLTP Negeri 25 kerinci                                  tahun tamat 2008
·         SMA Negeri 7 kerinci                         tahun tamat 2011
·         Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia





Lampiran 4
Fotocopy Lembaran HASIL Studi Semester 1









 Lampiran 5

Fotocopy Transkrip Akademik Sementara